Jumat, 29 April 2011

Sukhoi Su-24 "Fencer"


Sukhoi Su-24 adalah long range all weather interdiction and attack aircraft. Prototype pesawat ini melakukan first flight pada tanggal 2 Juli 1967, namun baru dioperasikan pada tahun 1974. Sampai saat ini telah diproduksi sebanyak 1.400 unit Su-24 dalam berbagai varian.

Su-24 bisa dikatakan merupakan jawaban Uni Soviet atas kehadiran F-111 Aardvark, Mirage IV, dan Panavia Tornado. Sebagai low level attack aircraft, Su-24 adalah salah satu pesawat tempur Uni Soviet pertama yang menggunakan sistem navigasi dan avionik digital. Sebagai persenjataan utama, Su-24 dipersenjatai dengan sepucuk kanon tipe gatling enam laras GSh-6-23 kaliber 23mm dan delapan cantelan senjata yang bisa membawa persenjataan sampai seberat 8 ton. Beragam persenjataan dapat dibawa oleh Su-24, seperti bom konvensional atau bom pintar KAB-500KR atau KAB-500KL, roket berbagai macam kaliber (55mm, 80mm, atau 120mm), serta sejumlah peluru kendali udara ke permukaan yang terdiri dari Kh-23 (AS-7 Kerry), Kh-25 (AS-10 Karen), Kh-28 (AS-9 Kyle), Kh-58 (AS-11 Kilter), Kh-31 (AS-17 Krypton), Kh-29 (AS-14 Kedge), atau Kh-59 (AS-13 Kingbolt). Sebagai persenjataan tambahan untuk perlindungan diri, Su-24 juga dilengkapi dengan dua peluru kendali udara ke udara jarak pendek R-60 (AA-8 Apid) atau R-73 (AA-11 Archer).




Pesawat tempur ini pertama kali digunakan oleh Uni Soviet dalam perang di Afghanistan. Setelah berakhirnya perang dingin dan bubarnya Uni Soviet, Su-24 tetap menjadi salah satu kekuatan utama Angkatan Udara Rusia dan digunakan dalam operasi militer Rusia di Chechnya. Su-24 juga digunakan oleh Rusia saat terlibat konflik bersenjata dengan Georgia pada tahun 2008. Dalam perang Irak-Iran dan Perang Teluk tahun 1991 Angkatan Udara Irak juga menggunakan Su-24. AU Irak sendiri tercatat pernah memiliki 30 unit Su-24, di mana lima di antaranya hancur dalam Perang Teluk tahun 1991 dan 24 unit dilarikan oleh pilot-pilot Irak ke Iran. Iran kemudian menahan ke-24 unit pesawat tersebut dan selanjutnya dimasukkan sebagai kekuatan Angkatan Udara Iran. Iran sendiri selanjutnya membeli 12 unit Su-24 tambahan dari Rusia.


Saat ini sekitar 10 negara masih menggunakan Su-24 sebagai kekuatan Angktan Udara mereka, termasuk Rusia, Iran, Suriah, Ukraina, dan Aljazair.

Specifications (Su-24MK)
Crew : 2
Powerplant : 2 x 109.8 kN Saturn/Lyulka AL-21F-3A afterburning turbojet engines
Length : 22.53m
Wingspan : 17.64m spread; 10.37m swept
Height : 6.19m
Weight empty : 22,300 kg
Maximum take-off weight : 43,775 kg
Maximum speed : 1,315 km/h
Range : 615 km combat radius 
Service ceiling : 11,000m
Armament : 1 x 23mm GSh-6-23 cannon, 2 x R-60 (AA-8 Apid) or R-73 (AA-11 Archer) air-to-air missiles, up to 8,000 kg of bombs, rockets, and air-to-surface missiles

Source : KASKUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar