Sabtu, 30 April 2011

Mc Donnell Douglas (Boeing) F-15 Eagle



F-15 Eagle adalah all weather air superiority fighter buatan perusahaan Mc Donnell Douglas yang pada tahun 1997 melebur ke dalam perusahaan Boeing. Pesawat tempur ini telah dibuat sebanyak 1.198 unit dalam berbagai varian dan digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi, dan Jepang.





Pengembangan F-15 sebetulnya telah dimulai pada tahun 1965 ketika Angkatan Udara AS meluncurkan program F-X untuk pembuatan pesawat tempur baru sebagai all superiority fighter. Pengembangan pesawat tersebut kemudian menjadi priortitas utama USAF setelah menghadapi kenyataan bahwa F-4 Phantom II yang pada waktu itu menjadi andalan mereka ternyata kesulitan menghadapi pesawat-pesawat tempur Vietnam Utara dalam Perang Vietnam dan kemunculan MiG-25 Foxbat pada tahun 1967 yang sangat mengejutkan USAF (pada awalnya USAF menyangka MiG-25 adalah air superiority fighter, namun sebenarnya Uni Soviet merancang MiG-25 sebagai high speed interceptor. AS sendiri baru dapat mengetahui dan mempelajari MiG-25 setelah pembelotan Viktor Belenko pada tahun 1976). Pada tanggal 23 Desember 1969 akhirnya Angkatan Udara AS mengumumkan perusahaan Mc Donnell Douglas adalah pemenang dalam program F-X. Pesawat hasil rancangan Mc Donnell Douglas tersebut kemudian diberi nama F-15 Eagle.




Versi awal F-15 terdiri dari dua varian utama, yaitu F-15A dan F-15B. F-15 adalah varian single seat all superiority fighter, sementara F-15B adalah varian latih dual seat yang juga memiliki kemampuan tempur. Varian F-15A berhasil melakukan first flight pada bulan Juli 1972 dan varian F-15B melakukan first flight setahun kemudian.Versi awal ini diproduksi dari tahun 1972 sampai dengan tahun 1979 dengan perincian 384 unit F-15A dan 61 unit F-15B. Pada tahun 1979 muncul versi pengembangan F-15, yaitu F-15C dan F-15D. Pada versi ini selain dilengkapi dengan avionik yang lebih maju, juga dipasangi conformal fuel tanks yang meningkatkan kapasitas tangki bahan bakar sebanyak 900 kg sehingga memiliki jarak terbang yang lebih jauh. Varian F-15C diproduksi sebanyak 483 unit dan F-15D sebanyak 92 unit. Produksi varian F-15C/D dilakukan dari tahun 1979 sampai dengan tahun 1985.



Selain varian F-15A/B/C/D yang dibuat oleh Mc Donnell Douglas, terdapat pula varian F-15J dan F-15DJ yang dibuat secara lisensi oleh Mitsubishi Heavy Industries dari tahun 1981 sampai dengan tahun 1997. F-15J dibuat sebanyak 141 unit dan F-15DJ sebanyak 37 unit. Kedua varian F-15 buatan Mitsubishi ini digunakan oleh Pasukan Bela Diri Udara Jepang (Japan Air Self Defence).






Sebagai air superiority fighter, F-15 dipersenjatai dengan sepucuk kanon M61 kaliber 20mm dan dapat membawa delapan peluru kendali udara ke udara tipe AIM-7 Sparrow, AIM-9 Sidewinder, atau AIM-120 AMRAAM. F-15 bahkan pernah diuji coba untuk meluncurkan peluru kendali anti satelit ASM-135 ASAT pada tahun 1984-1986 dan pilot F-15 dari USAF, Mayor Wilbert “Doug” Pearson, menjadi satu-satunya pilot yang pernah menembak jatuh sebuat satelit. Program ASM-135 ASAT sendiri kemudian dibatalkan pada tahun 1988.



F-15 adalah pesawat tempur yang battle proven dan sebagai air superioty fighter, pesawat ini tercatat berhasil menembak jatuh lebih dari 90 pesawat dari sejumlah pertempuran udara. Debut pertempuran F-15 dilakukan oleh Angkatan Udara Israel yang merupakan pengguna pertama F-15 selain Amerika Serikat. Pada tahun 1978-1981 AU Israel sering melakukan pengeboman terhadap posisi gerilyawan PLO di Lebanon dan tidak jarang terlibat pertempuran udara dengan pesawat tempur Suriah di daerah tersebut. Dalam sejumlah pertempuran udara, F-15 milik Israel berhasil menembak jatuh 15 pesawat AU Suriah yang terdiri dari 13 MiG-21 serta dua MIG-25 tanpa kehilangan satu unit pesawat pun. Selanjutnya AU Israel kembai terlibat pertempuran udara dengan AU Suriah saat Israel melakukan invasi ke Lebanon Selatan pada tahun 1982. Dalam pertempuran udara di Lembah Bekaa, Angkatan Udara Israel berhasil menghancurkan sistem pertahanan udara Suriah dan berhasil menembak jatuh lebih dari 80 pesawat tempur Suriah. Sebanyak 40 pesawat tempur (23 MiG-21 dan 17 MiG-23) dan sebuah helikopter Gazelle Suriah menjadi korban F-15 AU Israel, walaupun Uni Soviet kemudian mengklaim bahwa tiga F-15 berhasil diitembak jatuh oleh AU Suriah.




Setelah AU Israel, maka pertempuran udara selanjutnya yang melibatkan F-15 dilakukan oleh AU Arab Saudi. Selama perang Irak-Iran, pesawat-pesawat tempur Arab Saudi bersiaga di sepanjang perbatasan untuk mencegah masuknya pesawat-pesawat Iran dan Irak ke dalam wilayah Arab Saudi. Namun pada bulan Juni 1984 terjadi pertempuran udara dikarenakan pesawat tempur AU Iran yang memasuki wilayah udara Arab Saudi. Dalam pertempuran udara tersebut F-15 AU Arab Saudi berhasil menembak jatuh dua F-4 Phantom II AU Iran. Peristiwa ini adalah satu-satunya pertempuran udara dimana pesawat dari pabrikan yang sama saling berhadapan mengingat F-4 Phantom II dan F-15 Eagle sama-sama merupakan pesawat tempur buatan McDonnell Douglas.
Dalam Perang Teluk tahun 1991, kembali F-15 memperlihatkan kelasnya sebagai pesawat tempur yang mematikan. Dari 39 unit pesawat Irak yang berhasil ditembak jatuh oleh AS dalam perang tersebut, sebanyak 36 di antaranya ditembak jatuh oleh F-15 Eagle. Tidak hanya F-15 milik Angkatan Udara AS, tetapi F-15 milik Arab Saudi juga kembali berhasil menembak jatuh pesawat musuh dalam perang tersebut. Dua Mirage F1 milik AU Irak berhasil ditembak jatuh oleh F-15 Arab Saudi. Kedua Mirage F1 tersebut ditembak jatuh hanya dalam waktu kurang dari dua menit oleh F-15 Arab Saudi dengan pilot Kapten Ayed Salah Al-Shamrani dengan menggunakan peluru kendali AIM-9 Sidewinder.




Setelah Perang Teluk tahun 1991, F-15 tetap beroperasi di wilayah Irak untuk menjaga zona larangan terbang yang diterapkan oleh PBB. Namun pada tahun 1994 terjadi peristiwa friendly fire di mana dua helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS salah diidentifikasi dan ditembak jatuh oleh F-15 Angkatan Udara AS. Walaupun demikian, F-15 tetap digunakan oleh Angkatan Udara AS dan diturunkan dalam Operation Allied Force di wilayah Kosovo pada tahun 1999. Dalam operasi militer di Kosovo tersebut F-15 USAF berhasil menembak jatuh empat MiG-29 milik Serbia.



Pada tahun 2007, semua F-15 milik AS digrounded menyusul kecelakaan yang menimpa F-15 milik Missouri Air National Guard dan baru pada tahun 2008 kembali mengoperasikan F-15 setelah melalui pemeriksaan dan perbaikan yang menyeluruh. Saat ini AS hanya mengoperasikan varian F-15 C dan D karena seluruh varian F-15A dan F-15B telah dipensiunkan pada tahun 2009. AS sendiri berencana akan menggantikan F-15 dengan F-22 Raptor, namun tetap akan mengoperasikan F-15 sampai dengan tahun 2025.






Specifications (F-15C)
Crew : 1
Powerplant : 2 x 111.2 kN Pratt & Whitney F100-220 afterburning turbofan engines
Length : 19.43m
Wingspan : 13.05m
Height : 5.63m
Weight empty : 12,700 kg
Maximum take-off weight :30,845 kg
Maximum speed : 2,660 km/h
Range : 1,967 km combat radius
Service ceiling : 20,000m
Armament : 1 x 20mm M61 cannon and 8 x air-to-air missiles.

1 komentar: